Rabu, 17 Agustus 2011

Kisahku Jilid I

0



Pada tanggal 13 Februari 2001 sekitar jam 2 sore pertama kali saya menginjakkan kaki di Pulau Batam. Turun di pelabuahan Sekupang setelah sekitar 2 hari melakukan perjalanan laut dari pelabuhan tanjung Priok. Batam adalah sebuah kota besar dan metropolis, itu yang ada dibenak saya waktu itu, maklum belum tahu tentang kota ini. Setelah turun dari kapal dan melakukan perjalanan darat, saya terkejut  melihat keadaan yang hanya hutan dan rawa-rawa. Sekitar setengah jam perjalanan sampailah ditempat tujuan kami yaitu rumah mas Alip di perum Genta 1 Batu Aji. Seingat saya hanya ada perumahan genta satu dan Pandawa Asripun baru dibangun selebihnya masih sepi, tapi sekarang batu aji sudah rata dengan rumah.

Singkat kata, saya mulai berburu kerja atau lebih tepatnya mulai melamar kerja. Puluhan amplop coklat mulai saya sebar kesegala penjuru kota Batam dengan harapan mendapat pekerjaan. Namun tidak semudah yang saya bayangkan, ternyata sulit juga mendapat pekerjaan disini meskipun banyak lowongan tersedia. Total sekitar 4 bulan lamanya saya mencari-cari pekerjaan sebelum akhirnya Hokki Bear menerima saya bekerja sebagai penjaga tempat hiburan (video game). Ada cerita menarik disini, kita tahu banyak suku dan dialek bahasa ada dibatam, Batak, Padang , Jawa dll. Ceritanya begini, waktu istirahat siang tiba dan saya mau beli makan siang, seorang kawan nitip untuk dibelikan nasi di rumah makan padang. Dia bilang,  beliin nasi di Bundo Kanduang ya…dengan logat bataknya yang sangat kental, saya mutar-mutar cari rumah makan tersebut namun tidak ketemu , karena waktu itu telinga saya mendengar PONDOKAN DUA bukan BUNDO KANDUANG meski akhirnya ketemu juga. Yah setelah sadar saya Cuma bisa senyum kecut  saja, Bundo kanduang kalau di ucapkan cepat kan mirip dengan Pondokan Dua.

Sekitar 1 bulan saya bekerja di Hokki Bear sebelum akhirnya keluar dan pindah kerja di PT Uchida. Saya sangat mujur dapat diterima bekerja disini karena waktu dipanggil test saya tidak datang hari itu tapi datang keesokan harinya dan diterima bekerja. Di PT inilah saya benar-benar merasa bodoh atau boleh dikatakan culun atau lugu maklum baru bekerja. PT Uchida adalah perusahaan Jepang yang bergerak dibidang elektronik, saya bekerja sebagai seorang teknisi waktu itu. Disinilah letak keculunan saya, setiap kali rapat atau sering disebut meeting saya selalu tidak mengerti apa yang dibicarakan. Karena mereka selalu memakai bahasa cina atau apalah namanya, maklum diantara teknisi hanya saya sendiri yang non Chinese. Sekitar 1 bulan saya tempuh perjalan Batu Aji - Seraya untuk bekerja. Sudah jauh tidak punya ongkos berangkat harus pagi-pagi sekali karena masuk kerja jam 7.00 WIB pusing jadinya. Banyak cerita yang sedih selama saya bekerja ditempat ini dari gak punya ongkos taksi sampai hampir kelaparan.

Saya punya cerita yang memelas, waktu itu saya mau berangkat kerja namun hanya punya uang yang hanya cukup untuk naik taksi sampai Mukakuning. Pusing tujuh keliling, bingung dan lain-lain pokoknya, yang ada dalam otakku adalah bagaimana dapat uang untuk ongkos sampai tempat kerja. Namun memang benar adanya bahwa Tuhan itu Maha Pengasih, dimukakuning saya ketemu teman Ali Fauzi namanya dan saya pinjam uang untuk ongkos. Dan sialnya si Ali ini juga lagi bokek dan hanya bisa ngasih pinjam 5000 perak saja, namun saya tetap bersyukur. Yang paling saya ingat sampai sekarang adalah uang 5000 perak tersebut belum saya kembalikan pada yang punya.

Cerita sedihnya tidak hanya sampai disini saja, tapi terus berlanjut sampai ditempat kerja. Uang 5000 perak tersebut saya gunakan untuk ongkos taksi dan sisanya untuk sarapan, lumayanlah meski hanya sepotong roti dan aqua gelas. Bagaimana dengan makan siang, bagaimana untuk ongkos pulang ? Ujung-ujungnya pusing lagi. Saat makan siang tiba saya hanya termenung aja di PT sampai akhirnya dua orang teman saya nyamperin dan ngajakin makan. No.. ayo makan ! (nama saya nano, jadi dipanggil No) Nggaklah …saya lagi tak ada uang…! Lagi-lagi Tuhan itu Maha Pemurah, akhirnya temanku meminjamkan uang kepada saya, 50 ribu kalau tidak salah (tapi yang ini udah saya balikin). Kedua teman tadi, kalu gak salah adalah Santi dan Wandi(orang cina yang bisa ngomong jawa).

Hidup ini kalau kita syukuri dan kita mau bersyukur, mau berusaha dan nerimo pasti akan nikmat rasanya. Tuhan itu Maha Adil dan luar biasa kasih kepada hambaNya, Dia tidak akan meninggalkan hambaNya dalam kesedihan dan kesusahan. Dia akan memberikan apa saja yang kita inginkan meskipun kita tidak memintanya. Nikmatnya hidup yang kita lalui, nikmatnya jalan berliku yang kita tempuh akan semakin nikmat jika kita selalu menikmatinya dengan rasa ikhlas dan penuh syukur.

Batam, 6 agustus 2011 oleh : Trisnano,




0 komentar:

Posting Komentar